Describt

Describt

Translate

Rabu, 22 Oktober 2014

Contoh Drama Natal - Cerpen


Narator:Slamat Malam jema’at yang dikasihi oleh tuhan kita Yesus Kristus, dimalam hari ini kami remaja sektor pelayanan 4 beserta adik-adik SMTPI sektor pelayanan 4 akan membawakan drama yang berjudul “Berubah untuk menjadi Berkat”. Yang menceritakan kerusuhan antar 2 buah Desa yang mengakibatkan kematian dan kerusakan dimana-mana. namun pertengkaran itu tidak selesai-selasai meskipun sudah dilerai oleh guru, dokter, kepala desa, bahkan pendeta pun juga kerusuhan antar kedua desa itu juga tak kunjung-kunjung selesai. Namun disaat yang menegangkan itu, berdirilah sesosok anak yang akan menghentikan kerusuhan antar desa tersebut dan yang membawa perubahan untuk menjadi berkat bagi sesama. Sebelum kita masuk dalam drama, saya akan memeperkenalkan beberapa pemeran antara lain …. (membacakan masing-masing pemeran)
 “Berubah untuk menjadi Berkat”
Narator: suatu hari hiduplah seorang anak miskin beserta ibu dan bapaknya yang tinggal disebuah gubuk yang kecil, pekerjaan sehari-hari ibunya memotong kangkung dan menjualnya kepasar. Sedangkan ayahnya hanya bermalas-malasan dan mabuk-mabukan setiap hari.
Ibu:        Sayor mama, sayor bapa, kangkung sa-ika 5000, sawi se-ika 7000 (tambahan banyak pemeran seperti didalam pasar)
Ibu lina: bu ada yang sadiki segar lai kaseng ibu? Barang ini su lia busu-busu
Ibu: ia tanta, nanti sadiki lau beta ana ada mau datang antar.
ian: mama ini sayor, tadi baru abis potong
ibu lina: ah itu sayor yang beta cari! Ini brapa?
Ibu: sama lai tanta 5000 saika
Ibu lina: ia beli saika jua
(bapak pendeta berjalan melewati pasar)
Ibu: slamat siang bapa pendeta
Ibu lina: eh slamat siang bapak pendeta
Bapak pendeta: ia selamat siang
Ibu: beli sayur pak?
Bapak pendeta: oh z mama Cuma mau lewat sah, kampung seblah ada yang mau perlu
Ibu dan ibu lina: oh ia pak silahkan (menyapa dengan baik)
Bapak pendeta: ia permisi dulu ibu-ibu
Ian: ma beta pulang jua ee
Ibu: oh ia jang sampe terlambat ka skola, deng ini kasi uang par papa ee!
Ian: ia ma
Narator: ia pun bergegas menuju kerumah, sesampai dirumah ia ingin memberikan uang yang dititip ibu untuk bapak.
Ian: papa?? He ? seng ada diruma ? ah dari pada cari lama-lama lebe bae beta baganti dolo baru pi cari papa, dari pada beta terlambat
Narator: ibu dan ian tak tau dimana keberadaan bapaknya, padahal bapaknya sementara mabuk-mabukan dan memalak warga desa sebelah.
Ayah: mabo tralalala mabo tralalala bapak etus sumabo tralalala .. hayoo ee rasa kaya diawan awan sah. Eehh ada yang lewat tuh ahahai beta minta uang dolooo heheh (tengah mabuk)
eehh ehh kalo mau lewat sini bayar dolo!
Enda: (sementara menelpon) din beta sumau sampe nih di se rumah, beta cowo ada mau ambe motor nih
Ayah: heh bayar
Enda: bayar apa ! beta tar ada kepeng !

Ayah: heh alus-alus su ajar parlente lai ! sini kasi uang (sementara ayah menarik-narik tas nya enda
Gerry: we ! se biking apa beta pung cewe ?!! we bapa tua! (langsung menojok ayah)
Enda: aahhh tolong aahhh tolong aaaahhh
Ayah: heh alus ! ajar kurang ajar lai palungku beta (memukul balik gerry)
Enda: aahhh tolong aahhh tolong
Ayah: heh sinih (mengambil uang milik enda)
Enda: aahh tolong orang pancuri aahh (teriak-teriak)
Narator: tiba-tiba ian melihat ayahnya yang tengah memalak dan memukuli warga sebelah. Dan ian pun berusaha melerai, dan beberapa warga datang mengangkat Gerry menuju rumah sakit
Ian: papa stop papa!
Ayah: heh anak kecil diam ! jangan tambah urusan orang tua (langsung menampari ian)
Warga: we stop wee stop! (melerai dan membawa Gerry menuju rumah sakit)
Enda: adoo tolong beta pung pacar ni dolo dia su luka nih tolong bawa dia ka rumah saki dolo, heeehh tas hee beta pung tass ! (meneriaki ayahnya ian yang mencuri tasnya enda)
Warga: (meneriaki ayahnya ian) heh tunggu hee pancuri
Enda: heh pencuri jangan larii heh aduuu beta pung tas, aduu adu bapa-bapa tolong bawa beta pung cowo ka ruma saki dolo
Narator: ayahnya ian pun lari dan membawa dompet milik enda , sementara warga membantu untuk mengangkat Gerry menuju rumah sakit.
Warga: heh pancuri heh jang lari .. biasa nona kalo dapa bapa itu jang dekat-dekat antua! Antua biasa mabo
Enda: om barang om yang mabo tuh nama sapa tuh?
Warga: oh antua nama Bapa etus
Enda: oh ia om, tapi om mari katong antar beta pung cowo ka rumah saki dolo
Warga: ia
Narator: sesampai di rumah sakit …
Doker: mari masu lewat sini (memeriksa Gerry) aduh, ini parah ini, tadi dapa pukul kanal dada ka?
gerry: ia dok
Narator: orang tua Gerry pun masuk keruangan tempat Gerry diperiksa
Orang tua ian: gerry , sapa yang pukul ce nih !
Ibunya geri: Gerry, kanapa sampe bagini
Enda: zeng tante tadi Gerry ada mau antar enda ka enda pung tamang ultah, tapi tadi dapa bapa 1 dijalang mau minta uang dari katong, Cuma enda z mau kasi uang
Bapak: om itu nama sapa
Gerry: zeng tau lai pa
Enda: oh io antua nama bapa etus tinggal di desa sablah kampong cili
Bapak: nanti beta cari tau antua!
Narator: sementara itu keluarga Gerry prihatin melihat kondisi Gerry. (tengah bersedih) malam harinya ayah Gerry merencanakan untuk mencari tukang palak anak-anak yang biasa lewat.
Ayahnya Gerry: kamong sebagai Gerry pung tamang bae! Om mau minta kamong Musti pi cari orang yang tadi siang pukul Gerry deng dia pung cewe tuh!


Dino dan doni: ia om
Doni: om orang itu nama sapa
Dino: ia om biar katong cari sah
Ayahnya Gerry: nama bapak etus yang tinggal di kampong sabala
Dino dan doni: siap om.
Narrator: sampai malam pun, ayahnya ian masih saja mabuk-mabukkan dan memalak orang-orang
Teman ayahnya ian: broo su puas nih? Mabo trus-trus?
Ayahnya ian: io broo
Teman ayahnya ian: broo pokonya kalo ce kanapa-kanapa beta tetap slalu bantu ce sah ! heh lia too ada orang lewat, mari katong pancuri
Ayahnya ian: iyooii (sambil mabuk)
(tambahan adegan pemalakan)
Narator: ayahnya ian hanya bermalas-malasan memalak dan mabuk-mabukan hingga keesokan harinya, ia tak pulang-pulang rumah
Ayah: maboo tralalalaa mabo tralalala hahaee
Ibu: etus ce dari mana nih ! ce tadi malang tar pulang-pulang rumah ! sampe mati baru tau rasa!
Ayah: heh parampuang ! se baator lawang ! beta hidop pastiu apa deng ce! ( sambil mabuk) lah mana beta uang !
Ibu: kamareng beta kasih ian ! lah beta suru ian kasi uang par ose!
Ayah: seng ada ! coba ce panggel ian tuh!
Ibu: ian , ian kamari
Narrator: ian datang menghampiri kedua orang tuanya
Ibu: kamareng ce kasi uang par papa seng ?
Ian: seng ma, barang kamareng papa mabo lah pukul orang dijalang
Ibu: he etuss se mabo lai !
Ayah: beta su bilang-bilang jang iko campor deng beta (menampar merry istri nya)
Narator: ian pun keluar dari dalam rumah karna ayahnya bertengkar
Talia: ian ian ! kanapa ce papa deng ce mama bamara?
Ian: z tau?
(sementara ayahnya ian memarahi ibunya)
Narator: tiba-tiba datang warga dari kampong sebelah
Warga tomat: heh mana tuh bapa etuss dia yang su kas celaaka katong 1 warga! Heh ose yang biasa baminta uang toh dijalang! (memukul ayahnya ian)
Ayahnya ian: hehe kurang ajar nih (memukul balik)
Narator: pertengkaran pun berlangsung sengit dan dibantu andre sahabat ayahnya ian beserta warga kampong cili, serbu memukul warga kampong tomat yang datang
Warga tomat: lihat sah! Katong jaga kamong didaerah perbatasan !
Narator: warga tomatpun kembali
Andre: broo ! ce z apa apa?


Ayahnya ian: z apa-apa broo !
Ian: papa ? papa z apa-apa?
Ayahnya ian: z apa-apa
Ibunya ian: ian lebe bae se kasi antua uang biar antua sanang sadiki
Ian: pa ini uang kamareng
Ayahnya ian: ha mari uang ini katong pi bali baju 1 par ce
Andre: hmm pi jua kawan
Ayahnya ian: ia
Narrator: selanjutnya mereka pergi menuju kepasar, dan ingin membeli baju untuk ian, namun sebelum sempai dipasar, sementara di daerah perbatasan, mereka bertemu dengan warga tomat yang sedang mebawa pisau yang ingin rencana membunuh ian dan ayahnya
Ian: papa katong lewat jalang laeng jua papa
Ayah: tenang sah! jadi laki-laki jang panaku mari kamari
Narator: tiba-tiba mereka berlari dan terus tepat menuju punggung ayahnya ian yang tertikam dengan pisau tajam tersebut, hingga ayahnya meniggal dunia
Ian: papa- papa
Warga tomat: we bunu dia lai, jang kas dia lolos
Ian: ayah (lari secepat-cepat mungkin  menuju rumahnya
Warga tomat: yah dia su pi ! ce paleng bodo
Ian: tolong e tolong ada yang bunu beta papa
Ibu: sapa ian?
Ian: Warga tomat (sambil menangis)
Andre: apaa? seng mau tau ! pokonya beta bunu dong kas mati dong zeng mau tau
Narator: andre pun pergi bersama teman temannya membawa alat-alat untuk bertempur (pertempuran pun berlangsung sengit, hingga akhirnya banyak korban berjatuhan)
Guru: eehh kanapa ini ee
Ian: ibu guru
Guru: ian ada apa ini?
Ian: ada kerusuhan ibu guru
Guru: ian kanapa zeng ka skola?
Ian: maaf ibu guru barang papa meninggal
Guru: ee pindah awass bomm eee
Narator: pertarungan tersebut berlangsung sangat lama hingga akhirnya selesai
Ibu: sio mama dessy ee mari datang kasini (tengah menangis) etus su seng ada, mari datang ka ambon jua ee
Mama dessy: ia, ia aku udah dapat kabar, katanya etus meninggal. Nanti aku segera kesana
Mama dessy: etus meninggal
Papa Ateng: kasihan, kapan kita ke ambon?
Mama dessy: secepatnya, mungkin esok



Papa ateng: ia
Narator: keesokan harinya mama dessy sampai diambon, dan di jemput bapa agus, ian, talia, tania, phia dan lainya
Ian: mama desy (memeluk mama dessi)
Mama dessy: ian
Bapak agus: ateng ! (saling berpelukan)
Bapak agus: sudah mari katong pulang
(Terus berjalan)
Narator: sesampai dijalan mereka bertemu dengan warga tomat yang ingin membunuh mereka
Bapak agus: heeh awass – awass heehhh
Narator: serangan warga tomat pun berlangsung heboh yang ingin membunuh warga cili, hingga akhirnnya salah satu warga cili yaitu bapak agus mati dipukul warga tomat.
Bapak agus: aahhkk tolong aahkk
Ian, mama dessy, papa ateng, talia, Tania, phia: bapa agus
Ian: ee awas larii
Mama dessy: eehh awass
Narator: penyerangan sengit warga tomat tersebut kemudian berhenti karna warga tomat puas bahwa mereka sudah memukuli salah satu warga cili hingga pingsan
Papa ateng: ayo pulang cepat, mari bantu angka bapa agus
Ian dan lainya: mari- mari (mengangkat bapak agus)
(sesampai didesa)
Ibu: mama desy
Mama dessy: merry ! agus pingsan
Andre: apa? Agus pingsan ?
Ibu: andre ! jang talalu kaget talau ah
Dokter: mari bawa ka bapa pendeta pung rumah
Papa ateng: ia dokter
(sesampai di rumah bapak pendeta)
Dokter: yatuhan, dia meninggal
Andre: kurang ajar! Katong musti bunu dong samua kas mati batu batul bole!
Papa ateng: andre ! ce berpikir pake logika sadiki ! masah su banya korban bagini ? se masi berusaha par mau bunu dong samua?
Andre: seng bisa tetap beta musti bunuh dong demi katong samua pung harga diri
Papa ateng: tapi andre ..
Bapak Rt: stop sudah !
Andre: z bisa bapa
Dokter: heh ! dengar kalo sampe terjadi apa-apa deng kamong ! beta z mau tau ! jang coba-coba minta beta par priksa kamong ee !


Andre: dokter kalau zeng mau bantu jua zeng apa-apa ! tapi beta yakin Allah slalu tolong beta disaat beta bertindak!
Pendeta: Allah yang mana ! allah yang manna yang mau kas tinggal dia pung umat-umat par biking kerusuhan dimana mana! Allah yang manna itu!
Papa ateng dan pa rt: bapa pendeta (kaget serempak)
Pendeta: allah yang mana yang mau dia umat bagitu hah?
 lah sapa suru kamong orang-orang yang seng bisa par memaafkan nih masu dalang beta rumah ! kaluar capat! (dengan marah)
Narator: akhirnya andre beserta teman-temannya pun keluar dari situ dan lari berperang
Ibu: hee stop sudah  hee !
Ibu len: hee stop sudah andre! Stop jua !
Andre: zeng bisa! lapas beta tangang ! he kamong parampuang lebe bae bale dar sini ! jang kamong mati!
Talia: mama awas, papa !
Narator: bom pun jatuh mengenai bapa andre dan ibu len
Talia: mama, papa !!
Andre: he lebe bae kamong bale lah kamong aahkkk ….
Narator: batu terkena kepala bapak andre
Talia: papa !!
Narator: mereka pun membawa andre menuju rumah sakit
Talia: dokter tolong bapa saya dokter, dokter, dokter ee
Dokter: beta su bilang! Pokonya beta zeng mau tau! Beta zeng akan berobat kamong
Talia: ibu dokter, ibu dokter ! ibu dokter! (sambil menangis)
Tania: dokter, tolong bapak saya dokter! Dokter dokter
Narator: dokter tak memerdulikan mereka dan pergi dari situ
Rt cili: beta turut prihatin atas peperangan katong pung desa
Rt tomat: ia sudahlah
Pendeta: sudah biar katong berdoa sah par katong desa
Dokter: bapak!
Pendeta: eh dokter bagaimana?
Dokter: saya sudah bilang untuk tidak memerdulikan orang – orang yang berperang lagi
Pendeta: ia betul biar mereka ..
Tania: ibu dokter tolong bapak saya ibu dokter! Tolong ibu dokter
Talia: ibu dokter! Beta pung papa su meninggal ! ibu dokter jahat
Tania: bapa pendeta! Tolong bapa saya
Pendeta: yang bisa tolong hanya tuhan lah !
Tania: ibu dokter
Talia:  ibu dokter jahat- ibu dokter jahat (memarahi membentak dokter)




Narator: banyak sekali kejadian-kejadian yang disaksikan ian. Kerusuhan dimana-mana, pengeboman, pembunuhan hingga banyak yang mati dan ian pun ingin berusaha mengubah perkara yang telah terjadi itu.
ian pergi menuju tenga-tengah tempat peperangan tersebut. Dan menyanyikan sebuah lagu yang mengubah setiap orang yang ada disitu mendengar dan saling memaafkan satu dengan yang lain.
                Menyanyikan lagu “
Ian: bapa-bapa, ibu-ibu jang katong bajudi deng bamabo lay, katong musti mengubah katong pung hidup nih menjadi lebih baik dan terus berada dijalan yang benar! katong harus menjadi berkat bagi orang lain bukan menjadi batu sandungan. Karna itulah yang tuhan yesus mau dari katong. Untuk itu mari katong sama-sama pegang tangan lah manyanyi
(Menyanyikan lagu “aku berubah”
“aku berubah, sungguh ku berubah, dan menjadi miliknya
aku berubah, sungguh ku beruba, waktu ku trimah yesus
yang tlah lama kini tlah lenyap dan yang baru lebih berkenan
aku berubah, sungguh ku beruba, waktu ku trimah yesus”)
semua: terimah kasih atas perhatiannya, kami remaja dan smtpi sek pelayanan 4 mengucapkan selamat natal dan tahun baru :*


pemeran = 35 orang

11)      Ian
22)      Ayah etus
33)      Ibu merry
44)      Bapa agus
55)      Papa andre
66)      Ibu len
77)      talia
88)      Mama dessy
99)      Papa ateng
110)   Papa hen
111)   Tania
112)   phia
113)   Gerry
114)   Enda
115)   Dino
116)   Doni
117)   Ayah Gerry
118)   Ibu Gerry
119)   Ibu lina (pembeli)
220)   Tambahan pemalakan
221)   Rt cili
222)   Rt tomat
223)   Pendeta
224)   Dokter
225)   guru
226)   Warga cili 1
27)   Warga cili 2
228)   Warga cili 3
229)   Warga cili 4
330)   Warga cili 5
331)   Warga tomat 1
332)   Warga tomat 2
333)   Warga tomat 3
334)   Warga tomat 4
335)   Warga tomat 5
22laki-laki
13 perempuan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar