SEJARAH
PERKEMBANGAN TEORI DAN STRUKTUR ATOM
Dari
zaman yunani kuno hingga sekarang, model dan teori atom terus berkembang.
Melalui model dan teori atom, kita dapat mengetahui struktur suatu atom.
Perkembangan tersebut tidak dapat dilepaskan dari upaya para ilmuwan
diantaranya Democritus, John Dalton, J.J. Thomson, Rutherford, Niels Bohr,
Schrodinger, de Broglie dan lain sebagainya.
1. Leukippos dan Demokritus (460 – 380 SM)
Leukippos merupakan orang pertama yang mencetuskan tentang
keberadaan atom. Beliau bersama dengan Demokritus muridnya mengemukakan bahwa
materi terbentuk dari partikel yang sudah tidak terbagi lagi. Yang kemudian
mereka namai dengan sebutan atom (Yunani: atomos
= tak terbagi). Namun, Pendapat ini ditolak oleh Aristoteles, Dia berpendapat
bahwa materi bersifat kuntinu (materi dapat dibelah terus-menerus sampai tidak
berhingga). Oleh karena Aristosteles termasuk orang yang sangat berpengaruh
pada masa itu, gagasan tentang atom memudar dan tidak mengalami perkembangan
selama berabad-abad lamanya.
2. Gassendi (1592-1655 M)
Pemikiran tentang keberadaan atom
muncul kembali. Sekitar tahun 1592 - 1655 Gasendi mengemukakan bahwa atom
merupakan bagian terkecil suatu zat. Isaac Newton (1642 - 1727), seorang
ilmuwan yang sangat berpengaruh pada masa itu, mengemukakan dukungannya tentang
keberadaan atom.
3. Teori atom Dalton (1808 M)
Berdasarkan berbagai penemuan pada masa itu, John Dalton
merumuskan teori atom yang pertama sekitar tahun 1803-1807, yang kita kenal
sebagai teori atom Dalton. Berikut adalah postulat-postulat dalam teori atom
Dalton.
1.
Setiap unsur
terdiri atas partikel yang sudah tak terbagi yang dinamai atom.
2.
Atom-atom dari
suatu unsur adalah identik. Atom-atom dari unsur yang berbeda mempunyai
sifat-sifat yang berbeda, teimasuk mempunyai massa yang berbeda.
3.
Atom dari suatu
unsur tidak dapat diubah menjadi atom unsur lain, tidak dapat dimusnahkan atau
diciptakan. Reaksi kimia hanya merupakan penataan ulang atom- atom.
4.
Senyawa terbentuk
ketika atom-atom dari dua jenis unsur atau lebih bergabung dengan perbandingan
tertentu.
Namun pada
perkembangannya, terdapat kelemahan dari teori atom Dalton ini, di antaranya :
1. Tidak dapat menjelaskan sifat listrik materi.
2. Tidak dapat menjelaskan cara atom-atom saling berikatan.
3. Tidak dapat menjelaskan perbedaan antara
atom unsur yang satu dengan unsur yang lain.
Meskipun demikian, Teori atom Dalton
diterima karena dapat menjelaskan dengan baik beberapa fakta eksperimen pada
masa itu, di antaranya Hukum Kekekalan Massa dan Hukum Perbandingan Tetap
dengan baik.
4. Hipotesa Prout (1785-1855)
Hipotesis
Prout adalah upaya yang dilakukan di awal abad
kesembilan belas untuk menjelaskan keberadaan beberapa unsur kimia melalui
hipotesis tentang struktur internal dari atom . Pada 1815 dan 1816 , kimiawan
Inggris William Prout menerbitkan dua artikel di mana ia mencatat bahwa berat
atom yang telah ditetapkan untuk unsur yang dikenal pada saat itu tampaknya
menjadi beberapa dari semua berat atom hidrogen . Akibatnya, hipotesis bahwa
atom hidrogen adalah satu-satunya benar-benar mendasar, dan bahwa atom elemen
lain sebenarnya kelompok dari beberapa atom hidrogen.
5. Model Atom Thomson
Pada
Tahun 1900, J. J Thomson menemukan Elektron. Penemuan elektron berkaitan dengan
percobaan-percobaan tentang hantaran listrik melalui tabung hampa. Melalui
percobaan dapat ditunjukkan bahwa perpendaran itu disebabkan oleh suatu radiasi
yang memancar dari permukaan katode menuju anode.Oleh karena berasal dari
katode, maka radiasi ini disebut sinar
katode. Percobaan lebih lanjut menunujukan bahwa sinar katode merupakan radiasi partikel yang
bermuatan listrik negatif. Selanjutnya, Thomson menamakanya elektron. Berdasarkan hal itu, Thomson
menyimpulkan bahwa elektron merupakan partikel dasar penyusun atom.
Setelah
penemuan elektron pada tahun 1900, J. J Thomson mengajukan model atom yang
menyerupai roti kismis. Menurut Thomson, atom terdiri dari materi bermuatan
positif dan di dalamnya tersebar elektron bagaikan kismis dalam roti kismis.
6. Model Atom Rutherford
Pada tahun 1910, Ernest Rutherford
bersama dua orang asistennya, yaitu Hans Geiger dan Ernest Marsden, melakukan
serangkaian percobaan untuk mengetahui lebih banyak tentang susunan atom.
Mereka menembaki lempeng emas yang sangat tipis dengan partikel sinar alfa
berenergi tinggi.
Mereka menemukan bahwa sebagian
besar partikel alfa dapat menembus lempeng emas tanpa pembelokkan berarti,
seolah-olah lempeng emas itu tidak ada. Akan tetapi, kemudian mereka menemukan
bahwa sebagian kecil dari partikel alfa mengalami pembelokan yang cukup besar,
bahkan di antaranya dipantulkan.
Adanya partikel alfa yang terpantul
mengejutkan Rutherford. Partikel alfa yang terpantul itu pastilah telah
menabrak sesuatu yang sangat padat dalam atom. Fakta ini tidak sesuai dengan
model yang dikemukakan oleh J. J Thomson, dimana atom digambarkan bersifat
homogen pada seluruh bagiannya.
Pada tahun 1911, Rutherford
menjelaskan penghamburan sinar alfa
dengan mengajukan gagasan tentang inti
atom. Menurut Rutherford, sebagian besar dari massa dan muatan positif atom
terkonsentrasi pada bagian pusat atom yang selanjutnya disebut inti atom.
Elektron beredar mengitari inti pada jarak yang relatif sangat jauh. Lintasan
elektron itu disebut kulit atom.
Namun, terdapat kelemahan pada teori atom Rutherford yakni tidak dapat
menjelaskan elektron itu tidak jatuh ke intinya. Menurut teori fisika klasik,
gerakan elektron mengitari inti akan disertai pemancaran energi berupa radiasi
elektromagnet. Dengan demikian, energi elektron semakin berkurang dan
gerakannya melambat sehingga membentuk lintasan spiral dan akhirnya jatuh ke
inti atom.
7. Model atom bohr (1913), Spektrum hidrogen
Pada tahun 1913, berdasarkan analisis
spektrum atom dan teori kuantum yang dikemukakan oleh Max Planck, Niels Bohr
mengajukan model atom hidrogen. Model atom hidrogen menurut Bohr menyerupai
sistem tata surya. Elektron dalam atom hanya dapat berada pada tingkat energi
tertentu. Artinya, elektron hanya dapat beredar pada lintasan tertentu saja.
Elektron dapat berpindah dari satu kulit ke kulit lain disertai pemancaran atau
penyerapan sejumlah tertentu energi.
8. Model Atom Mekanika Kuantum (1926), Hipotesa de Broglie
Teori atom Bohr hanya sesuai untuk atom hidrogen. Selain
itu, pada perkembangan selanjutnya diketahui bahwa gerakan elektron menyerupai
gelombang. Oleh karena itu, posisi elektron tidak mungkin dapat dipastikan.
Dengan kata lain, orbit elektron yang berbentuk lingkaran dengan jari-jari
tertentu seperti yang dikemukakan Niels Bohr tidak dapat diterima.
Pada tahun 1926, dengan menggunakan pemikiran Louis de
Broglie bahwa partikel berperilaku seperti gelombang, Erwin Schrödinger mengembangkan
suatu model atom matematis yang menggambarkan elektron sebagai gelombang tiga
dimensi daripada sebagai titik-titik partikel.
Menurut teori atom mekanika kuantum, meski elektron mempunyai tingkat energi
tertentu, posisinya tidak dapat dipastikan. Yang dikatakan tentang posisi
elektron adalah peluang untuk menemukannya. Daerah dengan peluang terbesar
untuk menemukan elektron tersebut disebut orbital.
Orbital biasanya digambarkan berupa awan dengan ketebalan yang bervariasi.
Awan yang lebih tebal menyatakan peluang yang lebih besar untuk menemukan
elektron dan sebaliknya. Teori atom mekanika kuantum dapat menjelaskan struktur
atom yang lebih kompleks (atom multielektron).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar